Selasa, 11 Juli 2023

KJMU

 

KJMU

KJMU

Dinas Pendidikan
Rabu, 8 Maret 2023, 03:12 WIB

Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) merupakan program strategis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupa pemberian bantuan peningkatan mutu pendidikan bagi mahasiswa dari keluarga tidak mampu yang memenuhi kriteria untuk menempuh Pendidikan Program Diploma/Sarjana (Jenjang D3, D4, dan S1) sampai selesai dan tepat waktu.

Program KJMU merupakan bukti konkret Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam upaya meningkatkan akses dan kesempatan belajar di PTN/PTS bagi calon Mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik yang baik.

Program ini berkontribusi positif terhadap peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) DKI Jakarta melalui distribusi pendidikan tinggi yang berkualitas. Dalam jangka panjang, SDM yang berkualitas turut meningkatkan daya saing dan keterampilan mahasiswa dalam menghadapi persaingan global.

Hingga akhir tahun 2022, jumlah penerima KJMU Tahap II Tahun 2022 mencapai 16.708 mahasiswa DKI Jakarta yang tersebar di beberapa PTN terdaftar di seluruh Indonesia.

Hingga kini terdapat 110 (Seratus Sepuluh) PTN yang bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta dalam program KJMU yang bisa dilihat pada tautan berikut. Beberapa PTN terdaftar mulai dari Universitas Indonesia, Politeknik Negeri Malang, hingga UIN Syarif Hidayatullah.

Sementara itu, PTS yang telah terdaftar oleh Pemprov DKI Jakarta dalam program KJMU disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta tahun berjalan.

Syarat Penerima KJMU

Guna menerima manfaat dari KJMU, terdapat persyaratan umum dan khusus yang harus dipenuhi oleh calon penerima KJMU, yaitu:

Persyaratan Umum

  1. Berdomisili dan memiliki KTP serta KK DKI Jakarta;
  2. Terdaftar dalam DTKS, DTKS Daerah dan/atau warga binaan sosial pada panti sosial Dinas Sosial;
  3. Tidak menerima beasiswa/bantuan pendidikan lain yang bersumber dari APBN dan/atau APBD;

Persyaratan Khusus

  1. Dinyatakan lulus dari pendidikan menengah pada satuan pendidikan negeri/swasta di DKI Jakarta paling lama 3 tahun sebelumnya;
  2. Dinyatakan lulus pada PTN jalur reguler di bawah naungan Kemendikbudristek dan Kemenag;
  3. Dinyatakan lulus pada PTS jalur reguler terakreditasi A/unggul dan program studi terakreditas A/unggul di DKI Jakarta pada bidang prioritas sesuai RPJMD tahun berjalan.
  4. Bagi calon penerima KJMU yang sudah berstatus sebagai mahasiswa, ada ketentuan tambahan persyaratan khusus yakni pengajuan sebagai calon penerima baru KJMU maksimal hingga semester 4 (tidak diperkenankan bagi mahasiswa lanjutan lebih dari semester 4).

Jumat, 20 Januari 2023

TRACER STUDENT


Tracer Student SMA YPIPPI PETOJO

merupakan suatu kegiatan survei yang dilakukan terhadap alumni SMA YPIPPI PETOJO untuk mengevaluasi dan menyempurnakan proses penyelenggaraan dan sistem pendidikan di  SMA YPIPPI PETOJO. Juga bertujuan untuk menjalin silaturahmi, Meningkatkan profil lulusan, dan Menjaga reputasi SMA YPIPPI PETOJO

Hasil survei akan menjadi data yang berharga bagi  SMA YPIPPI PETOJO  dan akan diaplikasikan untuk berbagai kebutuhan pengembangan dan kemajuan  SMA YPIPPI PETOJO.

Responden Penelusuran Alumni lulusan SMA YPIPPI PETOJO ini ditujukan dari angkatan pertama hingga lulusan tahun 2022.

Mari kita sukseskan Tracer Student SMA YPIPPI PETOJO dengan mengisi Formulir Penelusuran yang tersedia pada Link berikut: 

Link

https://bit.ly/TracerStudy_SMAYPIPPIPETOJO


SALAM SUKSES SELALU

Penelusuran Alumni Lulusan SMA YPIPPI PETOJO



Jumat, 21 Oktober 2022

Di tahun 2023, istilah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) resmi diganti menjadi Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi sesuai dengan Permendikbud Nomor 48 Tahun 2022 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana Perguruan Tinggi. Tak hanya penyebutannya saja yang berbeda, aturan SNMPTN 2022 dengan SNMPTN 2023 skema baru juga ikut mengalami perubahan. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim berharap transformasi seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) dapat menjadi lebih inklusif, transparan, dan terintegrasi dengan transformasi yang telah dilakukan di jenjang pendidikan dasar dan menengah. 

Baca juga: Kemendikbud: Siswa Bebas Pilih Prodi IPA-IPS di Seleksi Masuk PTN 2023 

Berikut perbedaan aturan SNMPTN 2022 dan SNMPTN 2023: 

1. Nilai semua mata pelajaran masuk penilaian, 
    
    Bila pada SNMPTN 2022 hanya pelajaran tertentu yang dinilai, pada SNMPTN 2023 atau Seleksi        Nasional Berdasarkan Prestasi, semua nilai mata pelajaran menjadi penting. Penilaian Seleksi                Nasional Berdasarkan Prestasi dilakukan berdasarkan 2 (dua) komponen, yaitu: 
    1. Minimal 50 persen bobot penilaian dihitung berdasarkan rerata nilai rapor seluruh mata pelajaran.     2. Maksimal 50 persen bobot penilaian dihitung berdasarkan: nilai rapor paling banyak 2 (dua) mata         pelajaran pendukung program Studi yang dituju portofolio, dan/atau prestasi 

    Baca juga: Perbedaan Aturan SBMPTN 2023 dengan SBMPTN 2022 

    Komposisi persentase komponen pertama dan komponen kedua tersebut selanjutnya ditetapkan oleh     masing-masing PTN dengan total 100 persen (seratus persen). Sehingga, komponen penilaian untuk     tiap PTN bisa berbeda-beda. 

    Jadi, untuk lolos sukses pada jalur ini, maka peserta didik disarankan untuk: 
    1. Fokus untuk belajar secara menyeluruh karena semua mata pelajaran adalah penting. 
    2. Gali minat dan bakat secara tekun. 
    3. Tingkatkan prestasi sesuai minat dan bakat. 
    4. Eksplorasi pilihan prodi pendidikan tinggi sesuai minat dan bakat. 
    5. Cari tahu komponen penilaian dan pembobotan spesifik untuk prodi yang diminati. 

2. Bebas pilih jurusan IPA atau IPS

Ketua Tim Persiapan Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) 2023 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Budi Prasetyo menegaskan bahwa siswa diizinkan untuk memilih jurusan kuliah sesuai kemampuan, minat dan bakat. Ia mengatakan, siswa jurusan IPA yang mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi bisa memilih program studi (prodi) IPS, begitu juga sebaliknya. Siswa jurusan IPS dan Bahasa bisa memilih prodi IPA. 

"Siswa diizinkan memilih prodi lintas. Artinya di sini tidak ada batasan anak IPA harus mengambil prodi IPA atau IPS hanya boleh IPS, tidak ada. Jadi artinya boleh lintas, itu bebas. Tetapi, kami menyarankan adik-adik itu bisa memilih prodi secara merdeka, yang penting bertanggung jawab," saran Budi dalam Silaturahmi Merdeka Belajar: Mewujudkan Transformasi Seleksi Masuk Pendidikan Tinggi Negeri Berkeadilan, Kamis (25/9/2022). Budi menyarankan, agar siswa bisa mengukur kemampuannya dan bertanggung jawab atas pilihannya. Begitu juga dengan orangtua dan guru bimbingan konseling untuk memberikan arahan dalam memilih prodi sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan anak. 

3. Ada mata pelajaran pendukung prodi 

Selain rerata nilai semua mata pelajaran, nilai rapor mata pelajaran pendukung menjadi salah satu komponen penilaian dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi. Apa itu mata pelajaran pendukung? Mapel pendukung ialah mata pelajaran yang nilainya akan diperhitungkan saat memilih program studi atau jurusan kuliah. Jenis mapel pendung untuk setiap prodi bisa berbeda sesuai dengan kebijakan PTN. Sehingga, selain berprestasi di semua mapel, kamu juga perlu berprestasi di mapel pendukung prodi pilihanmu. 

Misalnya, bila kamu ingin memilih kelompok prodi Ilmu atau Sains Kedokteran, maka nilai rapor mata pelajaran pendukung yang harus disertakan ialah: 
Siswa Kurikulum Merdeka             : Biologi dan/atau Kimia 
Siswa IPA Kurikulum 2013            : Biologi dan/atau Kimia 
Siswa IPS Kurikulum 2013             : Matematika 
Siswa Bahasa Kurikulum 2013       : Matematika 

Atau, jika kamu ingin memilih kelompok prodi Ilmu atau Sains Akuntansi, maka nilai rapor mata pelajaran pendukung yang harus disertakan ialah: 
Siswa Kurikulum Merdeka              : Ekonomi 
Siswa IPA Kurikulum 2013             : Matematika 
Siswa IPS Kurikulum 2013             : Ekonomi 
Siswa Bahasa Kurikulum 2013       : Matematika 

Jika kamu ingin memilih kelompok prodi Hukum, maka nilai rapor mata pelajaran pendukung yang harus disertakan ialah: 
Siswa Kurikulum Merdeka              : Sosiologi dan/atau Pendidikan Pancasila 
Siswa IPA Kurikulum 2013             : PPKn 
Siswa IPS Kurikulum 2013             : Sosiologi dan/atau PPKn
Siswa Bahasa Kurikulum 2013       : PPKn 

Meski begitu, untuk program studi tertentu yang membutuhkan keterampilan spesifik, PTN dapat menambahkan persyaratan selain komponen tersebut. Dengan kata lain, bila siswa ingin lintas jurusan pada Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi, harus melihat persyaratan prodi di setiap PTN. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perbedaan Aturan SNMPTN 2022 dan SNMPTN 2023, Siswa Harus Tahu", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/edu/read/2022/09/16/141424171/perbedaan-aturan-snmptn-2022-dan-snmptn-2023-siswa-harus-tahu?page=all. Penulis : Ayunda Pininta Kasih Editor : Ayunda Pininta Kasih Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat: Android: https://bit.ly/3g85pkA iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Sabtu, 11 Desember 2021

TUTUP BUKU KJP PLUS

KJP Plus Tahap 1 biasanya akan berakhir pada bulan Oktober setiap tahunnya, dan tentunya bagi siswa yang sudah lulus SMA/SMK baru bisa tutup Buku tabungan KJPnya pada bulan November. 
Berikut cara dan syarat tutup buku KJP Plus: 

  1. Siapkan semua syarat tutup buku KJP Plus. Apabila ingin mengurus tutup  buku KJP Plus yakni syaratnya adalah :
a. Surat keterangan bebas dari (biaya) tunggakan di sekolah, 
b. KTP Orang tua/wali, 
c. Kartu Keluarga (KK), 
d. Akta kelahiran, 
e. Buku tabungan KJP Plus dan ATM nya. 
f.  Ijazah / Surat keterangan lulus.
g. Kartu/Nomor NPWP (bagi yang belum punya NPWP, bisa daftar dulu di https://ereg.pajak.go.id/login)
h. Meterai @10000 = 3 lbr 
i. Siapkan Uang Rp. 50000- Rp. 250000, buat buka rekening BDKI baru (pengganti KJPnya)

*Semua berkas di atas, yg dibawa adalah ASLI dan FOTOCOPY nya*

 

2. Datang ke bank DKI 



Bagi siswa yang sudah lulus SMA/K ingin tutup buku KJP Plus maka silakan datang ke Bank DKI Cabang sesuai yang tertera di buku tabungan dengan membawa semua persyaratannya.

Minggu, 10 Oktober 2021

Prosedur DTKS

Datang ke kelurahan tempat tinggal dg membawa KTP, KK untuk daftar DTKS Ke Petugas Pusdatinjamsos Dinsos. Dan tanyakan kapan pendaftaran DTKS dibuka


Tanyakan informasi DTKS sejelas2nya dengan menghubungi / mendatangi 

1. Petugas Pusdatinjamsos Dinsos DKI Jakarta di Kelurahan Tempat Tinggalnya masing2.


Jika jawaban yg diterima kurang memuaskan


2. Posko Pengaduan DTKS Pusdatinjamsos Dinsos DKI Jakarta

Jl Gunung Sahari X No 31 Rt 12 Rw 4 Kekurahan Gunung Sahari Utara Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat.


Satu hal yang terpenting adalah sekolah sekedar menyampaikan daftar penerima, tidak bisa mendaftarkan siswa yang ingin mendapatkan KJPNYA


Selasa, 14 September 2021

Tentang KJP dan KJMU


https://www.instagram.com/p/CTyxySvvk9F/?utm_medium=share_sheet

BPMS 2020

 BPMS

Berkaitan dengan BPMS 2021, Maka kepada Siswa/i kelas 8 dan 11 yang tercantum dalam lampiran ini :  

  1. Untuk mengumpulkan *fotocopy buku simpel DKI dan ATMnya* (jadi satu lembar) 
  2. Ditulis nomer urutnya (lihat di pdfnya) 
  3. Juga mengumpulkan Buku Agenda 
  4. Waktu pengumpulan mulai hari Senin, 6 September 2021 s.d Rabu, 15 September 2021 jam 8.00 - 15.00 WIB 
  5. Fotocopy buku dan ATM ini merupakan syarat diproses nya pendebetan BPMS, maka HARAP DILAKSANAKAN DENGAN BAIK ! 
  6. Terimakasih

👍👍👍

KJMU

  KJMU Home Informasi dan Layanan Pendidikan KJMU Bagikan artikel KJMU Dinas Pendidikan Rabu, 8 Maret 2023, 03:12 WIB Kartu Jakarta Mahasisw...